Selasa, 20 Juli 2010

Konsep Dasar Statistika

A. Pendahuluan
Bidang statistik dapat dianggap sebagai bahasa khusus yang juga dipakai untuk komunikasi. Kekhususan satatistik sebagai bahasa tidak berarti bahwa kita harus berkomunikasi secara berbeda, tetapi kekhususan dimaksud hanya sekedar untuk mendorong supaya cara kita berbicara atau menyajikan data lebih tepat dan akurat.
Sebagian besar masyarakat masih mempunyai pengertian yang salah bahwa statistik semata-mata berkaitan dengan susunan angka-angka yang membosankan dan kadang-kadang diselingi dengan sederetan grafik. Namun demikian, sangat penting untuk diingat bahwa metodologi dan teori statistik modern telah membuat lompatan yang lebih jauh dari pada hanya sekedar grafik-grafik dan tabel-tabel angka. Sebagai suatu disiplin ilmu saat ini staistik meliputi berbagai metode dan konsep yang sangat penting dalam semua penyelidikan yang melibatkan pengumpulan data dan pengambilan inferensi atau kesimpulan dengan menganalisa data.

B. Pengertian Statistika
Di sisi lain pengertian staistika perlu kita cermati karena kata statistika berbeda dengan kata statistik. Kata statistik sering dipakai untuk menyatakan kumpulan data, baik berbentuk bilangan atau bukan bilangan yang disusun dalam bentuk tabel dan atau diagram yang menggambarkan persoalan. Misalnya statistik penduduk. Secara etimologis, statistik berasal dari bahasa romawi ‘states’ yang berarti ‘negara’, dan digunakan untuk urusan negara. Kata statistik juga mempunyai pengertian lain yaitu untuk menyatakan ukuran yang diperoleh dari sampel.
Sedangkan statistika mempunyai pengertian yang lebih luas dari kata statistik yaitu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan. Dalam perkembangannya untuk menyelesaikan suatu masalah statistic dapat digunakan beberapa pendekatan yaitu statistika dalam arti sempit dan statistsika dalam arti luas.
Statistika dalam arti sempit disebut juga statistika deskriptif adalah statatistika yang mengambarkan tentang data yang disajikan dalam bentuk tabel, diagram, pengukuran tendensi sental, rata-rata hitung, pengukuran penyimpangan antar kuartil, angka indeks serta mencari kuatnya hubungan dua variable, melakukan peramalan, dengan menggunakan analisis regresi linier, membuat perbandingan. Secara sederhana dapat diartikan juga sebagai data rinkasan berbentuk angka.
Statistika dalam arti luas disebut juga statistik inferensial atau statistika induktif atau statistika probabilitas yaitu suatu alat pengumpul data, pengolahan data, menarik kesimpulan, membuat tindakan berdasarkan analisis data yang dikumpulkan atau statistik yang digunakan menganalisis data sampel dan hasilnya dimanfaatkan (generalisasi) untuk populasi.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa statistika adalah suatu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan data statistic dan fakta yang benar atau suatu kajian ilmu pengetahuan yang dengan teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, teknik analisis data, penarikan kesimpulan, dan pemuatan kebijakan atau keputusan yang cukup kuat alasannya berdasarkan data dan fakta yang akurat.
Sedangkan Biostatistika adalah cabang ilmu yang berkaitan dengan aplikasi metode statistik pada persoalan bidang biologi dan kedokteran dan ilmu kesehatan lainnya.

C. Tujuan statistika
Berikut ini adalah tujuan statistika :
1. Menyederhanakan data, sehingga data tersebut dapat menghasilkan informasi
2. Menjawab masalah yang ada dalam masyarakat
3. Membuktikan suatu dugaan yang belum terjadi melalui penelitian
4. Membantu seseorang di dalam pengembangan daya kritik dalam suatu kegiatan pengambilan keputusan dengan menggunakan cara-cara kuantitatif.

D. Peran statistika dalam bidang kesehatan
Staistik biasanya digunakan sebagai alat :
1. Komunikasi, ialah sebagai penghubung beberapa pihak yang menghasilkan data statistik atau berupa analisis statistik sehingga beberapa pihak tersebut akan dapat mengambil keputusan melalui informasi tersebut.
2. Deskripsi, yaitu penyajian data dan mengilustrasikan data misalnya mengukur hasil produksi, laporan hasil liputan berita dan lainnya.
3. Regresi, yaitu meramalkan pengaruh data yang satu dengan data yang lainnya dan untuk mengantisipasi gejala-gejala yang akan datang.
4. Korelasi, yaitu untukmencari kuatnya atau besarnya hubungan data dalam suatu penelitian.
5. Komparasi, yaitu membandingkan data dua kelompok atau lebih.

Bidang kesehatan baik yang menyangkut riset, diagnosis, penobatan, maupun pengambilan keputusan, tidak dapat dipisahkan dari hitungan dan penngukuran. Adapun peran statistik dalam bidang kesehatan :
1. Sebagai bahan perencanaan dalam bidang kesehatan masyarakat. Hal ini dimungkinkan sebab data yang dibutuhkan adalah data yang dapat dipercaya dan tepat, sehingga diharapkan penngolahan data akan menghasilkan informasi untuk mengambil keputusan yang tepat dan kemungkinan penyimpangan dapat dieliminasi sekecilmungkin melalui metode yang dikembangkan dalam statistik dan ini akan membantu dalam kgiatan perencanaan program .
2. Menentukan masalah dan penyebab dari suatu masalah kesehatan
3. Menentukan prioritas dari suatu program kesehatan
4. Membantu para pengelola dan pelaksana program kesehatan, khususnya dalam mengambil keputusan.
5. Memberikan gambaran status kesehatan masyarakat
6. Sebagai perbandingan tingkat kesehatan masyarakat dengan melihat data yang telah ada
7. Menentukan kebutuhan-kebutuhan dalam bidang kesehatan
8. Sebagai bahan pengawasan, ringkasan data dalam bentuk angka akan sangat membantu dalam memantau seluruh kekuatan dan kelemahan program yang menyangkut berbagai variabel yang berbentuk ringkasn data tersebut.
9. Sebagai bahan evaluasi keberhasilan program kesehatan, melalui berbagai data yang dapat dipercaya, maka kita dapat menganalisis dan merumuskan yang baik dan yang buruk. Selain itu, melalui data yang ada dapat digunakan perbandingan dalam membuat generalisasi dari sampel yang kecil ke populasi.

10. Statistik dasar berguna dalam hal :
- Memberikan gambaran tentang suatu objek secara lengkap dan ringkas.
- Membandingkan kejadian sutu dengan kejadian lainnya dengan beracuan pada waktu atau tempat
- Membuat ramalan pada kejadian yang sama di masa yang akan datang.

Berikut adalah aplikasi statistik dalam bidang kesehatan :
1. Mengukur peristiwa-peristiwa yang penting atau vital event yang terjadi dalam masyarakat.
2. Mengukur status kesehatan masyarakat dan mengetahui masalah kesehatan yang terdapat pada berbagai kelompok masyarakat
3. Membandingkan status kesehatan masyarakat di suatu tempat dengan tempat lain, atau status kesehatan masyarakat sekarang dengan masa lampau.
4. Meramalkan status kesehatan di masa yang kan datang.
5. Evaluasi tentang perjalanan, keberhasilan, dan kegagalan dari suatu program kesehatan atau pelayanan kesehatan yang sedang dijalankan.
6. Keperluan estimasi kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, serta menentukan secara pasti target pencapaian tujuan.
7. Keperluan penelitian terhadap masalah kesehatan, keluarga berencana, lingkungan hidup, dan lainnya.
8. Perencanaan san sistem administrasi kesehatan
9. Keperluan publikasi ilmiah di media masa.

E. Tahap Kegiatan Statistika
Sebelum kita mengetahui mengenai tahap kegiatan statistik ada 3 jenis landasan kerja statistik yaitu :
1. Variasi, didasarkan atas kenyataan bahwa sesorang peneliti atau penyelidik selalu menghadapi persoalan dan gejala yang bermacam-macam baik dalam bentuk tingkatan dan jenisnya.
2. Reduksi, hanya sebagian dan seluruh kejadian yang hendak diteliti.
3. Generalisasi. Sekalipun penelitian dilakukan terhadap sebagian dan seluruh kejadian yang hendak diteliti. Namun kesimpulan dan penelitian ini akan dipeeruntukan bagi keseluruhan kejadian atau gejala yang hendak diambil.
Tahap kegiatan di dalam statistik biasanya dibagi dalam beberapa tahap :
1. Pengumpulan data
2. Penyajian data
3. Pengolahan data
4. Analisi/interpretasi data
Tahap kegiatan statistik ini akan dibahas lebih lanjut dalam pokok bahasan lainnya.

F. Ruang Lingkup Statistika
Ruang lingkup dari statistika meliputi statistika deskriptif dan statistika inferensial.
1. Statistika deskriptif, bertujuan menggambarkan suatu ciri penduduk, masyarakat, organisasi pada situasi tertentu, dan berdasarkan data yang diperoleh. Penggunaan data statistik deskriptif bertujuan untukmenggambarkan sesuatu yang spesifik saja, dan tidak memikirkan mengenai implikasi tau kesimpulan yang mewakili suatu yang besar dan umum. Dari paparan di atas dapat dipahami bahwa statistik deskriptif merupakan :
a. Peringkasan, pengklasifikasian, dan penyajian data.
b. Sebagai langkah awal sebelum analisis statistik inferensial
c. Analisis terhadap data dari seluruh populasi
Data yang diambil dari sampel tidak bertujuan untuk generalisasi ke populasi, sampel tidak representatif populasi. Dalam statistik deskriptif kegiatan statistik yang dilakukan meliputi : pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data dan penyimpulan data tanpa disertai tindak lanjut.
2. Statistika inferensial, bertujuan untuk menaksir umum suatu populasi dengan menggunakan sampel, termasuk di dalamnya teori penaksiran dan pengujian teori, dalam statistik ini kegiatan dimulai dari pengumpulan data sampai pada kesimpulan serta ditandai tindak lanjut, sehingga kegiatannya lebih dinamis. Dalam statistik inferensial, penggambaran suatu kesimpulan dari suatu set data yang sedang diteliti hasilnya dapat dibuat suatu generalisasi.

G. Pengertian dan Jenis Data
1. Pengertian Data
Data adalah kumpulan hasil pengamatan atau pengukuran terhadap sifat atau karakteristik yang diteliti. Data merupakan konsep jamak dari datum yang berarti suatu himpunan angka yang berasal dari pengukuran individu.
Sedangkan menurut Webmaster’s New World Dictionary dalam supranto (2008), data berarti sesuatu yang diketahui atau dianggap.
Yang perlu diperhatikan apakah data sama dengan fakta atau informasi, maka perlu dibedakan pengertian-pengertian di atas. Pengertian data kaitanya dengan fakta adalah data merupakan kumpulan/himpunan fakta dari suatu objek. Sementara informasi adalah hasil dari pengolahan data jadi dapat dikatakan bahwa data adalah fakta-fakta yang dikumpulkan, disimpan dan diproses oleh sistem informasi. Sedangkan informasi adalah data yang telah diorganisasikan dan diproses sehingga berguna.

2. Jenis Data
Berikut adalah pembagian klasifikasi atau jenis data menurut beberapa aspek :
a. Data menurut tingkat pengolahannya
Bila dilihat berdasarkan tingkat pengolahanya data dibedakan menjadi :
1) Raw data, merupakan data mentah dan belum diolah
2) Array data, data yang belum dikelompokan, tetapi sudah disusun besar kecilnya.
3) Ungrouped data, merupakan raw data yang belum dikelompokan
4) Grouped data, data yang telah dikelompokan dalam kelas-kelas tertentu, misalnya tabel distribusi frekuensi.
b. Data menurut bentuk angka
Bila dilihat berdasarkan bentuk angkanya data dibedakan menjadi :
1) Data diskrit, data berasal dari hasil menghitung dan bentuk datanya bulat.
2) Data kontinu, data yang merupakan rangkaian data, berasal dari hasil menukur dan nilanya /angkanya dapat berbentuk pecahan (desimal)
c. Data menurut sifatnya
Bila dilihat berdasarkan sifatnya data dibedakan menjadi :
1) Data kuantitatif, data yang berbentuk bilangan atau berwujud angka.
2) Data kualitatif, data yang berbentuk kualitas, atau datanya tidak berwujud angka.
3) Data semikuantitatif, data kualitatif yang dijadikan data kuantitatif dengan berbagai cara, misalnya diberi peringkat atau skore.
d. Data menurut sumbernya
Bila dilihat berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi :
1) Data primer, data yang didapat langsung dari individu atau masyarakat.
2) Data Sekunder, data yang didapat dari orang lain, organisasi tertentu yang sudah diolah.
e. Data menurut skala pengukurannya.
Bila dilihat berdasarkan skala pengukuranya data dibedakan menjadi :
1) Nominal, mempunyai beberapa kategori yang antar kategori tidak dapat diketahui tingkat perbedaanya.
2) Ordinal, mempunyai beberapa kategori yang antar kategori dapat diketahui tingkat perbedaanya, namun tidak dapat diketahui besarnya tingkat perbedaan.
3) Interval, mempunyai beberapa kategori yang antar kategori dapat diketahui tingkat perbedaanya, dapat diketahui besarnya tingkat perbedaan, namun tidak dapat diketahui tinkat kelipatannya, tidak mengakui titik nol absolut.
4) Rasio, mempunyai beberapa kategori yang antar kategori dapat diketahui tingkat perbedaanya, dapat diketahui besarnya tingkat perbedaan, dapat diketahui tinkat kelipatannya, dan mengakui adanya titik nol absolut.

H. Syarat Data Statistik
Data yang salah apabila digunakan sebagai dasar bagi pembuatan keputusan, akan menghasilkan keputusan yang salah. Persyaratan data yang baik antara lain :
1. Objektif, data yang objektif berarti bahwa data harus sesuai dengan keadaan sebenarnya. Misal produksi turun dilaporkan naik, ini tidak objektif.
2. representatif, data harus mewakili objek yang diamati. Misal laporan produksi padi dari suatu daerah hanya didasarkan atas hasil sawah-sawah subur saja, ini jelas tidak representatif.
3. Kesalahan sampling, suatu perkiraan dikatakan baik(mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi) apabila kesalahan samplingnya kecil.
Ketiga syarat di atas disebut syarat data yang dapat diandalkan. Sedangkan kedua syarat berikut lebih menunjukan manfaat atau kegunaannya yaitu :
1. tepat waktu, apabila data akan digunakan untuk melakukan pengendalian, evaluasi, maka syarat tepat waktu ini penting sekali agar sempat dilakukan penyesuaian atau koreksi seperlunya
2. relevan, data yang dikumpulkan hars ada hubungan dengan masalah yang akan dipecahkan.

I. Variabel dan Skala Pengukuran Variabel
1. Pengertian Variabel
Variabel, adalah suatu sifat yang akan diukur atau diamati yang nilainya bervariasi antara satu objek ke objek lainnya. Dari pengertian diatas ddapat dirinci bahwa variabel itu merupakan :
a. ciri-ciri suatu objek (orang atau benda),
b. dapat diamati,
c. berbeda dari satu observasi ke observasi lainnya.
Variabel merupakan data mentah untuk statistik.
2. Skala Pengukuran Variabel
Dalam mengumpulkan nilai dari variabel perlu juga diketahui skala data pengukuran dari variabel tersebut. Skala data ada empat macam yaitu nominal, interval, dan rasio.
a. Skala Nominal, mempunyai beberapa kategori yang antar kategori tidak dapat diketahui tingkat perbedaanya.
b. Skala Ordinal, mempunyai beberapa kategori yang antar kategori dapat diketahui tingkat perbedaanya, namun tidak dapat diketahui besarnya tingkat perbedaan.
c. Skala Interval, mempunyai beberapa kategori yang antar kategori dapat diketahui tingkat perbedaanya, dapat diketahui besarnya tingkat perbedaan, namun tidak dapat diketahui tinkat kelipatannya, tidak mengakui titik nol absolut.
d. Skala Rasio, mempunyai beberapa kategori yang antar kategori dapat diketahui tingkat perbedaanya, dapat diketahui besarnya tingkat perbedaan, dapat diketahui tinkat kelipatannya, dan mengakui adanya titik nol absolut.
Untuk lebih jelas perbedaan diantara skala pengukuran tersebut dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :



Nominal Ordinal Interval Rasio
Kategori/ pengelom-pokan V - - -
Tingkat pembeda V V - -
Tingkat kelipatan / jarak V V V -
Nol absolut V V V V
Contoh Agama Staus ekonomi Temperatur Berat badan
(islam, kristen, (baik, sedang,
budha, hindu) kurang)



Sumber :
1. Fajar Ibnu, dkk. 2009. Statistika untuk praktisi kesehatan. Malang : Graha Ilmu.
2. Mubarak I. Wahid & Chayatin Nurul. 2008. Ilmu kesehatan Masyarakat : Teori dan Aplikasi. Gresik : Salemba Medika.
3. Murti Bhisma. 1996. Penerapan metode Statistik Nonparametrik dalam Ilmu-ilmu Kesehatan. Surakarta : PT gramedia Pustaka Umum.
4. Sabri Luknis & Hastono P. Sutanto. 2006. Statistik Kesehatan.Jakarta : PT Rajagrafindoraya Persada
5. Suwarno Bambang.2005. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistik. Bandung : Alpabeta.

1 komentar: